2024-11-07
Pemrosesan mekanis tradisional dilakukan dengan mengoperasikan alat mesin biasa secara manual. Selama pemrosesan, alat mekanik diguncang dengan tangan untuk memotong logam, dan keakuratan produk diukur dengan mata menggunakan alat seperti kaliper. Industri modern telah lama menggunakan alat mesin yang dikendalikan secara digital untuk operasi.Alat mesin CNCDapat secara otomatis memproses produk dan bagian apa pun secara langsung sesuai dengan program yang telah diprogram oleh teknisi. Inilah yang kami sebut pemrosesan CNC. Pemrosesan CNC banyak digunakan di semua bidang pemrosesan mekanis, dan merupakan tren pengembangan dan cara teknis yang penting dan diperlukan untuk pemrosesan cetakan.
Bubut CNC memiliki teknologi pemrosesan yang tidak dapat dicapai oleh mesin lain, dan mereka juga tidak ambigu dalam menghasilkan bagian yang sulit dan kompleks. Saat memprogram mesin bubut CNC, perhatian harus diberikan pada jumlah pemotongan di setiap proses, dan jumlah pemotongan harus dipilih dengan benar saat menggunakan, yang dapat meningkatkan kualitas dan output produk. Kondisi yang umumnya mempengaruhi kecepatan pemotongan, kedalaman dan laju umpan termasuk kekakuan alat mesin, alat, alat pemotong dan benda kerja; kecepatan pemotongan, kedalaman pemotongan, laju umpan pemotongan; akurasi benda kerja dan kekasaran permukaan; Harapan dan Produktivitas Hidup Alat; jenis cairan pemotongan, metode pendingin; kekerasan dan perlakuan panas bahan benda kerja; jumlah benda kerja; Kehidupan Peralatan Mesin.
Bahan pahat yang berbeda memiliki kecepatan pemotongan yang diijinkan yang berbeda: kecepatan pemotongan tahan tinggi suhu tinggi dari alat baja berkecepatan tinggi kurang dari 50m/menit, kecepatan pemotongan resisten suhu tinggi dari alat karbida dapat mencapai lebih dari 100m/menit, dan kecepatan pemotongan tahan suhu tinggi dari alat keramik dapat mencapai hingga 1000m/menit.
Bahan benda kerja: Kekerasan bahan benda kerja akan mempengaruhi kecepatan pemotongan alat. Kecepatan pemotongan harus dikurangi ketika alat yang sama memproses bahan yang keras, sedangkan kecepatan pemotongan dapat ditingkatkan saat memproses bahan yang lebih lembut.
Kehidupan pahat: Jika kehidupan alat (kehidupan) harus panjang, kecepatan pemotongan yang lebih rendah harus digunakan. Sebaliknya, kecepatan pemotongan yang lebih tinggi dapat digunakan.
Kedalaman pemotongan dan jumlah umpan: Semakin besar kedalaman pemotongan dan jumlah umpan, semakin besar resistensi pemotongan, dan semakin besar panas pemotongan, sehingga kecepatan pemotongan harus dikurangi.
Bentuk alat: Bentuk alat, ukuran sudut, dan ketajaman ujung tombak akan mempengaruhi pemilihan kecepatan pemotongan.